Tahap 1 : Memilih Topik Area
Pertama-tama adalah memilih area topik yang akan anda pilih. Hal ini untuk memastikan bahwa riset yang akan anda lakukan tidak keluar dari jalur study anda. Jika kuliah pada jurusan manajemen, maka area topiknya bisa sangat luas, mulai dari studi perilaku organisasi, SDM, manajemen strategik, etc. Untuk jurusan keuangan, bisa memilih pasar modal, manajemen keuangan perusahaan, etc. Setelah anda memahami dengan jelas area topik yang anda pilih, maka selanjutnya adalah memilih topik spesifik yang akan diteliti.
Tahap 2 : Memilih Topik Spesifik dan Permasalahan yang Anda ingin Teliti
Tahap kedua ini adalah tahap paling penting dalam proses penyusunan proposal. Berdiskusi dengan promotor / pembimbing dapat membantu anda untuk memperoleh gambaran singkat mengenai topic yang akan anda ambil. Dalam konteks organisasi, seorang calon peneliti dapat langsung mendiskusikan permasalahan yang terjadi dengan pihak-pihak terkait seperti manager pemasaran (untuk mendiskusikan permasalahan seputar pemasaran), manager SDM (untuk menemukan permasalahan seputar SDM), dan lain sebagainya.
Tahap 3 : Melakukan Kajian Litelature dan Observasi
Setelah anda memilih area topik yang akan diteliti, misalnya mengenai pemasaran dengan topik perilaku konsumen, maka tahap ini adalah melakukan kajian litelature dari buku maupun jurnal untuk memperoleh gambaran mengenai apa saja tema-tema penelitian yang sedang “hot” akhir-akhir ini. Kajian litelatur juga bermanfaat bagi anda untuk memperoleh gambaran mengenai riset2 sebelumnya, kelemahan, gap (yang selanjutnya dapat dijadikan salah satu alasan bagi pemilihan topik karja ilmiah anda).
Observasi langsung ke lapangan dapat pula dilakukan dalam membantu anda untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Misalnya, anda tertarik meneliti mengenai rendahnya penjualan merk sebuah ponsel. Anda bisa mulai mencari-cari faktor apa yang menjadi preferensi calon pembeli, mencari informasi langsung ke penjual, dan lainnya.
Hasil observasi anda ini, padukan dengan kajian litelatur. Sehingga anda memperoleh dua alasan yang sangat kuat untuk mempertahankan proposal anda dari sisi kajian litelatur (misalnya masih adanya gap penelitian sebelumnya), dan melalui observasi yang dapat memberikan anda informasi terkini dan relevan dengan teori yang anda ingin uji berdasarkan kajian litelatur.
Contoh :
Melalui kajian penelitian sebelumnya, anda menemukan bahwa masih terdapat banyak perbedaan hasil mengenai intensi membeli ponsel (saya contohkan penelitian Si A, B, dan C). Si A menyimpulkan bahwa pembeli lebih mengutamakan harga, si B menyimpulkan Merk merupakan faktor paling kuat yang mempengaruhi niat membeli, dan si C ternyata menyimpulkan bahwa fasilitas yang diberikan ponsel yang menjadi faktor utama intensi membeli konsumen.
Melalui observasi, anda memperoleh info dari penjual langsung mengenai apa yang biasanya paling dicari pembeli, anda juga dapat mewawancari beberapa pembeli di toko ponsel jika mau.
Tahap 4 : Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Identifikasi masalah membantu anda untuk menyusun pertanyaan yang ingin anda jawab dalam riset. Pembatasan juga dapat dilakukan pada tahap ini (misalnya studi anda hanya pada merek ponsel A). Sedangkan rumusan masalah memuat pernyataan maupun pertanyaan yang ingin anda peroleh jawabannya melalui riset ini.
Contoh :
Melalui kajian riset sebelumnya dan observasi, anda merumuskan permasalahan yang ingin dikaji antara lain :
- Faktor-faktor apa yang menjadi alasan orang membeli ponsel ?
- Apakah ada perbedaan perilaku pembelian konsumen berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan penghasilan ?
- dan lainya….
Tahap 5 : Menyusun Proposa
No comments:
Post a Comment