Pengertian Penelitian Kesehatan
Penelitian kesehatan merupakan langkah metode ilmiah yang berorientasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok, yakni pertama kesehatan individu yang berorientasikan klinis, pengobatan. Sub bidang kedua yang berorientasi pada kelompok atau masyarakat, yang bersifat pencegahan. Selanjutnya sub bidang kesehatan inipun terdiri dari berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran, keperawatan, epidemiologi, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, manajemen pelayanan kesehatan, gizi dsb. Sub bidang tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya. Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian kesehatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative serta masalah yang berkaitan dengan unsure tersebut; dengan mencari bukti dan dilakukan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis dan logis (Notoatmodjo, 1993).
Tujuan Penelitian Kesehatan
Secara umum tujuan penelitian kesehatan menurut Notoatmodjo (1993), yaitu :
1. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan.
2. Melakukan analisis terhadap hubungan antara fakta-fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan.
3. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori yang telah ada.
4. Mengembangkan metode atau konsep baru dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manfaat Penelitian Kesehatan
Secara singkat, manfaat dari penelitian kesehatan yaitu :
1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari sebab masalah kesehatan atau kegagalan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Sehingga dapat dijadikan acuan untuk mencari solusi atau alternatif penyelesaian masalah.
4. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan pengembangan pelayanan kesehatan.
Jenis Penelitian Kesehatan
Pengelompokan jenis penelitian kesehatan bermacam-macam. Hal ini tergantung dari metode yang dipakai. Berdasarkan metode, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Metode penelitian survey
Dalamm penelitian survey, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan walalupun tidak dilakukan ke seluruh populasi namun hanya diambil sampel. Hasil dari sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi. Metode ini digolongkan menjadi 2 bagian yaitu deskriftif dan analitik.
a. Survey deskriftif
Dalam survey deskriftif, penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam satu komunitas. Seperti distribusi penyakit, distribusi jenis kelamin atau karakteristik lainnya.
b. Survey analitik
Pada survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Analitik pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa (why?). survey analitik terbagi 3, yaitu :
1) Cross sectional
Dalam penelitian cross sectional, pengumpulan data baik variable dependent maupun independent dan factor-faktor yang mempengaruhinya dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
2) Retrospective study
Penelitian ini bertujuan melihat fenomena pada masa lalu. Pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi dan dilihat apakah ada keterkaitan dengan masa lalu. Contoh apabila mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru. Maka dimulai dengan mencari data kasus penderita kanker paru kemudian ditanyakan riwayat merokok di masa lampau.
3) Prospective study
Penelitian ini bertujuan melihat fenomena ke depan. Dimulai dengan melihat variable penyebab dan dilihat dampaknya di masa datang. Misalnya untuk melihat hubungan antara alcohol dengan kejadian chirosis hati, dimulai dengan mengumpulkan data pengguna alcohol lalu diteruskan dengan obeservasi ke depan apakah yang menggunakan alcohol positif menderita chirosis hati atau tidak.
2. Metode penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen, peneliti melakukan perlakuan pada responden dan mengukur akibat atau pengaruhnya. Perlakukan dapat berupa sengaja atau terkontrol. Misalnya penelitian tentang dampak terapi music terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan operasi.
Namun apabila dilihat dari segi kegunaanya, maka penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi :
1. Penelitian dasar (basic of fundamental research)
Penelitian ini dilakukan untuk memahami gejala yang muncul pada suatu masalah. Kemudian gejala tersebut dianalisa dan kesimpulannya menjadi teori atau pengetahuan yang baru.
2. Penelitian terapan
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi system atau program yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan menerapkan suatu system atau metode baru namun masih uji coba.
3. Penelitian tindakan
Penelitian ini dilakukan untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki situasi di suatu komunitas. Penelitian biasanya dilakukan dimana penyelesaian masalah perlu dilakukan. Misalnya penelitian tindakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi.
4. Penelitian evaluasi
Penelitian dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanan suatu program dalam rangka mencari umpan balik. Misalnya meneliti tingkat kepuasan pasien di rumah sakit setelah menerapakn konsep keperawatan primer.
Riset Keperawatan
Penelitian keperawatan merupakan bagian integral dari penelitian bidang kesehatan yang lebih memfokuskan pada bidang keperawatan. Penelitian tersebut dapat dilakukan pada pasien, sumber daya bidang keperawatan atau pendidikan keperawatan. Penelitian keperawatan harus mempunyai batasan yang jelas tetapi tidak menutup kemungkinan akan berkembang di luar wilayah yang telah dibatasi. Adapun ruang lingkup penelitian keperawatan meliputi :
1. Keperawatan dasar
Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yang berfokus pada ilmu keperaeatan dasar, seperti masalah pendidikan kesehatan/keperawatan, pemenuhan kebutuhan dasar manusia, komunikasi dalam keperawatan, manajemen pelayanan keperawatan, dokumentasi keperawatan atau penerapan teori keperawatan. Contoh :
a. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam perawatan luka DM.
b. Studi tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien dengan PPOK.
c. Pengaruh “Touching” dalam komunikasi perawat terhadap kecemasan pasien pre operasi.
d. Model praktik keperawatan yang harus diterapkan di Puskesmas A.
e. Pendokumentasin pemberian obat oleh perawat di ruang rawat inap RS “B”
2. Keperawatan klinik
Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang berbagai masalah yang terjadi dalam aplikasi klinik baik medical bedah, anak, maternitas, gawat darurat atau jiwa. Contoh :
a. Pengaruh massasse terhadap nyeri persalinan.
b. Penerapan konsep bermain di ruang rawat inap anak di RS “B”
c. Pelaksanaan perawatan luka DM di ruang rawat inap RS “C”
d. Tingkat kecemasan pada klien dengan tuberkulosa paru yang dirawat di RS “C”
e. Penanganan fraktur terbuka di unit gawat darurat RS “C”
3. Keperawatan komunitas
Ruang lingkup penelitian bidang ini yaitu masalah yang terjadi di masyarakat baik kelompok khusus ataupun keluarga. Dapat berupa masalah yang berkaitan dengan aspek keperawatan atau factor yang berkaitan dengan masalah kesehatan di masyarakat. Contoh :
a. Tingkat ketergantungan lansia penderita rheumatoid arthritis di kecamatan “D”
b. Peran keluarga dalam pemberian pada penderita Tb di kecamatan “D”
c. Pelaksanaan PHBS di tempat umum di kecamatan “D”
d. Mekanisme koping keluarga dengan anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
No comments:
Post a Comment