Penjiplakan adalah suatu usaha yang mengakui karya orang lain sebagai seolah-olah adalah karya anda sendiri tanpa memberi kredit yang semestinya kepada pencipta atau penemunya. Misalnya, jika anda menggunakan simpulan hasil penelitian orang lain di dalam penelitian anda tapi anda tidak menunjukkan di dalam laporan bahwa pernyataan itu berasal dari hasil penelitian orang lain, maka yang anda lakukan ada penjiplakan. Contoh lain adalah jika anda membuat hipotesis hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen dan bersikap seolah-olah hubungan itu anda yang temukan atau rumuskan sendiri, sementara sebenarnya ada orang lain yang telah menemukan atau merumuskannya sebelumnya.
Jika yang anda kutip atau acu adalah fakta ilmiah, anda harus menjelaskan dari mana anda memperolehnya. Namun, ada fakta-fakta tertentu yang tidak perlu dijadikan sebagai kutipan lagi. Misalnya pernyataan di atas. Fakta yang sudah mapan (hold) dan diketahui umum (setidaknya di dalam komunitas yang sama dengan peneliti) tidak perlu dikutip lagi. Yang perlu diberikan kutipan hanya fakta-fakta spesifik yang untuk menjadi sebuah pernyataan harus melalui suatu proses penelitian dulu. Misalnya, bahwa investor bereaksi terhadap informasi aliran kas perusahaan. Jika tidak perlu melalui pembuktian ilmiah- walaupun pernyataan tersebut “berbau” ilmiah-, misalnya bahwa besaran laba ditentukan oleh besaran penjualan, anda tidak perlu memberi kutipan sehingga anda tidak perlu bersusah payah untuk mencaritahu siapa yang merumuskannya.
Bila seseorang telah menemukan sesuatu?. Jika itu fakta ilmiah, seharusnya anda mencaritahu siapa yang menemukan atau merumuskannya karena fakta ilmiah perlu pembuktian dan untuk itu seseorang atau sekelompok orang telah membuktikannya. Untuk bisa tahu siapa menemukan apa, anda harus menelaah artikel-artikel yang membahas topik yang berhubungan dengan hal tersebut. Anda boleh saja tidak menemukan siapa penemu awal, tapi setidaknya seseorang pernah mengutipnya di dalam penelitiannya sebelum anda. Jadi kalau suatu fakta ilmiah tidak anda ketahui siapa yang menemukannya atau merumuskannya sebaiknya anda tidak mengutipnya karena tanggung-jawab atas fakta tersebut akan beralih kepada anda jika anda tidak mencantumkan siapa nama orang yang pertama kali menemukan atau merumuskannya.
Pereplikasian adalah sebuah penelitian yang meminjam sebagian besar struktur atau langkah-langkah sebuah penelitian lain. Dalam bentuk yang minor, pereplikasian bisa dilakukan dengan merubah populasi penelitian. Misalnya, anda mereplikasi sebuah penelitian yang dilakukan di negara Inggris ke Indonesia. Di sini anda bisa saja tidak mengubah apapun dari penelitian asing tersebut. Dari sisi bentuk, pereplikasian adalah peminjaman semua struktur penelitian terdahulu tapi dengan menambahkan sebuah variabel yang sebelumnya tidak ada di dalam penelitian itu. Atau, menggunakan model yang berbeda atau instrumen yang berbeda dengan model atau instrumen yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Tapi, apapun bentuknya, ada dua hal yang harus diingat agar tidak terjebak ke dalam penduplikasian atau plagiasi. Pertama, anda harus secara jujur mengatakan bahwa penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian lain. Kedua, alasan logis mengapa misalnya anda mereplikasi penelitian itu di Indonesia. Misalnya, apakah karakteristik populasi di Indonesia memang begitu berbeda dengan karakteristik populasi di Inggris sehingga simpulan kedua penelitian akan berbeda. Atau, apakah model yang digunakan oleh peneliti sebelumnya tidak bisa mendukung teori yang mendasari penelitiannya dan anda menduga model yang lain akan lebih baik. Ketiga, anda harus mengutip dengan benar. Ada beberapa model pengutipan yang benar yang bisa anda pilih. Salah satunya yang tersedia di internet ada di alamat: http://www.nutsandboltsguide.com/quoting.html.
No comments:
Post a Comment