Health Researcher

Health Researcher
I love research

Wednesday, December 3, 2014

FAKTOR RISIKO KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KABUPATEN BOYOLALI,PROVINSI JAWA TENGAH

FAKTOR RISIKO KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KABUPATEN BOYOLALI,PROVINSI JAWA TENGAH

Lulus Susanti, R.A. Yuniarti, Wiwik Trapsilowati

Abstract

Chikungunya fever is one of re-emerging diseases in Indonesia. The most prominent symptoms in chikungunya patients are severe pain in joints, especially in the knee, ankles, arms and hands joints , as well as joints of the spine so that the joints very difficult to be moved. The disease is caused by Chikungunya virus (CHIKV) group.Cases of Chiku-ngunya in Central Java were increased, starting in 2005 which totaled only 46 cases, then became 86 cases in 2006, and increased sharply to reach 2,801 cases in 2007. The cases were distributed in several districts in Central Java including Boyolali, which contributes to considerable number of Chikungunya cases. In 2007 and 2008 the number of Chikungunyacases in Boyolali reached 634 and 517 respectively. In this study a survey was conducted to establish the relationship between community characteristics, socio-economic conditions, knowledge, attitudes and behaviour of the people,entomological and environmental survey as risk factors of Chikungunya in Boyolali. This study was an analytical epidemiologic study with case control study design. Results showed that cases of Chikungunya was majority in the age range of 20-45 and 46-64 years, 51 (39.23%) and 50 cases (38.46%) respectively, among them,80 females (61.54%). The most of the Chikungunya cases ; 34 (26.15%)were not completed primary school and farmers, the main occupation of the people, were 41 cases (31.54%). Based on all of characteristic of the respondents, only gender that have significant relationshipswith the Chikungunya case (with P< 0.05). The characteristics of age, education, and occupation have no significant relationships with the case (P> 0.05). Knowledge and practices of the people on the prevention towards Chikungunya transmissions has no significant relationships to the case(with P > 0.05). Hanged cloth was also has no relationships with the case, but the existing of Aedes sp larvae shown significant relationships to the case (with P < 0.05).
Keywords :knowledge, attitude, practice, chikungunya, risk factor
Abstrak
Chikungunya adalah salah satu penyakit re-emerging disease di Indonesia. Gejala yang paling menonjol pada kasus ini adanya rasa nyeri yang hebat pada setiap persendian, terutama sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan, serta sendi-sendi tulang punggung sehingga sendi susah untuk digerakkan. Penyakit ini diakibatkan oleh virus dari kelompok virus Chikungunya (CHIKV). Di Jawa Tengah terjadi peningkatan kasus Chikungunya, mulai tahun 2005 berjumlah 46 orang kemudian meningkat pada tahun 2006 menjadi 86 orang dan 2007 mencapai 2.801 kasus. Persebaran kasus mencapai beberapa kabupaten di Jawa Tengah termasuk Kabupaten Boyolali, yang memberikan kontribusi dalam jumlah penderita Chikungunya yang cukup besar 5. Pada tahun 2007dan 2008 jumlah kasus Chikungunya di Kabupaten Boyolali mencapai 634 dan 517 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara karakteristik masyarakat, kondisi sosial ekonomi, pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, data entomologi dan lingkungan sebagai faktor risiko terhadap kasus Chikungunya, di Boyolali. Penelitian ini merupakan studi epidemiologi analitik dengan rancangan case control study. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Chikungunya terjadi paling banyak pada kisaran umur 20 – 45 dan 46 – 64 tahun, masing-masing sebanyak 51 (39,23%) dan 50 kasus (38,46%), dengan jenis kelamin perempuan 80 kasus (61,54%). Sedangkan pendidikan kasus Chikungunya tertinggi adalah tidak tamat SD sebesar 34 kasus (26,15%) dan pekerjaan berupa petani sebanyak 41 kasus (31,54%). Dari karakteristik responden ini hanya jenis kelamin yang memiliki hubungan bermakna dengan kasus dengan nilai P< 0,05. Sedangan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang pencegahan penyakit Chikungunya tidak berhubungan dengan kasus dengan nilai P>0,05.Keberadaan pakaian tergantung tidak berhubungan dengan kasus Chikungunya, sedangkan keberadaan jentik nyamuk di TPA berhubungan dengan kasus Chikungunya dengan nilai P < 0,05.


Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktik, Chikungunya, faktor risiko

Keywords


knowledge, attitude, practice, chikungunya, risk factor

No comments:

Post a Comment