Health Researcher

Health Researcher
I love research

Wednesday, December 3, 2014

COHORT

 COHORT
    Menurut Murti (1997), penelitian cohort adalah rancangan penelitian epidemologi yang mempelajari hubungan antara pajanan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpajan (faktor penelitian) dan kelompok tak terpajan berdasarkan status penyakit, pada umumnya rancangan cohortmerupakan penelitian epidemologi longiyudinal prospektif, yaitu :
      a. Dimulai dati status keterpajanan
      b. Arahnya selalu maju (prospektif)
   Artinya penelitian dimulai dengan mengidentifikasi status pajanan faktor risiko. Pada saat mengidentifikasi faktor risiko, semua subyek penelitian (kelompok terpajan faktor risiko dan kelompok tidak terpajan faktor risiko) harus bebas dari penyakit atau efek yang diteliti. Setelah itu subyek-subyek dengan maupun tanpa pajanan faktor risiko diiluti terus secara prospektif sampai timbul efek (penyakit tertentu). 
    Secara sistematis, rancangan penelitian cohort dapat digambarkan sebagai berikut :
    Skematis rancangan penelitian cohort adalah :





Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih populasi dan kelompok pembanding dalam penelitian cohort adalah sebagai berikut :
  I. Populasi
     a) Relatif harus stabil
     b) Mudah diamati dan terjangkau
     c) Memiliki derajat keterpaparan penyakit yang diamati
     d) Tidak sedang menderita penyakit yang diamati
 II. Kelompok pembanding
     a) Penduduk dari kelompok kohort yang sama
     b) Populasi umum dan populasi kohort
     c) Populasi lain yang memiliki keadaan hampir sama kecuali faktor pemajan

  Kelebihan Rancangan Cohort
  1) Dapat melihat hubungan satu penyebab terhadap beberapa akibat
  2) Dapat mengikuti secara langsung kelompok yang dipelajari
  3) Dapat menemukan mana yang lebih dulu (causa atau efek)
  4) Biasnya lebih kecil

 Kekurangan Rancangan Cohort
 1) Membutuhkan biaya yang relatif mahal
 2) Lama dalam persiapan dan hasil yang diperoleh
 3) Hanya bisa mengamati satu faktor penyebab
 4) Kurang efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang langka/jarang atau penyakit yang bersifat kronik
 5) Mempunyai risiko untuk hilangnya subyek/drop out selama penelitian, karena migrasi, partisipasi rendah atau meninggal.

Tahapan Penelitian Cohort :
  1. Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan resiko (variabel independen) serta variabel-variabel pengendali (variabel kontrol).
  2. Menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian
  3. Mengidentifikasi subjek dari populasi
  4. Observasi
  5. Mengolah dan menganalisis data.

Analisis
a. Insiden Risk (IR)
b. Attributable Risk = IRkelompok terpajan – IRkelompok tidak terpajan
c. Relative Risk (RR)

Rumus Tabel :


Eksposure
Out come/ efek
Jumlah
Ya
Tidak
Ya
a
b
a+b
Tidak
c
d
c+d
Jumlah
a+c
b+d
N

  1. Insiden Risk ( IR ) = a/ (a+b)
  2. Relative Risk ( RR ) = IR kelompok terpapar : IR kelompok tidak terpapar = (a/a + b) : (c/c + d)
  3. Attributable Risk = IR kelompok terpapar – IR kelompok tidak terpapar 

Interpretasi 

  •  RR = 1 , faktor risiko bersifat netral; risiko kelompok terpajan sama dengan kelompok tidak terpajan.
  •  RR > 1 ; Confient Interval (CI) > 1 , faktor risiko menyebabkan sakit
  •  RR < 1 ; Confient Interval (CI) < 1 , faktor risiko mencegah sakit 

No comments:

Post a Comment