Health Researcher

Health Researcher
I love research

Sunday, June 5, 2016

Pertolongan Pertama Pada Patah Tulang



Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Patah Tulang – Pertolongan pertama perlu dilakukan pada korban yang mengalami patah tulang, sebelum ia mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif. Namun sebelum melakukan pertolongan pertama ini ada beberapa tindakan yang harus dilakukan yakni; terlebih dulu menghangatkan tubuh korban. Jika dirasa perlu boleh untuk diberikan perawatan shock. Setelah itu taruhlah kantong es pada bagian yang mengalami patah tulang.



Selanjutnya lakukan pemeriksaan seksama pada korban. Jika tulang yang patah itu menembus pada permukaan kulit dan menimbulkan pendarahan berat, untuk menghentikan pendarahan ini, jangan melakukan tindakan menekan tulang kembali ke tempat semula atau biarkan dengan apa adanya dulu. Selain itu jangan melakukan pencucian pada luka.



Selanjutnya panggil ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit atau bawalah ke dokter terdekat.



Jika korban harus diangkat untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut, sebaiknya pada bagian tulang yang patah itu diikat atau dijepit dengan potongan kayu (splint) untuk mengantispasi atau mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan susulan pada tulang. Pengikat atau penjepit dapat dibuat dan bahan apa saja yang penting dapat mem buat tulang yang patah tersebut tidak bergerak.



Bahan untuk membuat jepitan itu bisa majalah, tangkai sapu, papan atau bahan-bahan lain yang mendukung. Penjepit dibuat secara memanjang sehingga melewati sendi di atas dan bawah dan bagian tulang yang patah itu.



Jika patah tulang ini dialami dalam sebuah kecelakaan mobil:



1. maka jepitlah kaki dan tangan korban yang mengalami patah tulang ketika masih di dalam mobil.

2. Gunakan pembalut atau bahan-bahan lain untuk mengikat kaki atau tangan yang mengalami patah tulang itu ke bagain kaki atau tangan satunya yang masih baik.

3. Ikat bagian atas dan bawah dan organ yang patah itu dengan kencang dan baik sehingga tidak memungkinkannya untuk bergerak lagi.



Namun jika pengikatan itu tidak mungkin untuk dilakukan di dalam mobil dan badan korban harus ditarik keluar maka langkah-langkahnya adalah;



1. Badan korban dikeluarkan dengan cara ditarik. Tujuannya agar tidak ada pergeseran pada organ yang mengalami patah tulang sehingga pengikatan yang akan dilakukan berlangsung dengan baik.



2. Dukunglah anggota badan korban dengan tangan pada kedua sisi dan bagian tubuh yang patah, sementara itu teman Anda dapat menariknya dengan hati-hati sampai sebisa mungkin mendekati pada posisi semula.



Untuk jepitan akan lebih baik jika dilapisi dengan kapas atau kain. Kemudian ikatlah sedemikian rupa dengan ikatan yang tidak terlalu kencang. Ikatan itu bisa dan kain pembalut, ikat pinggang, dasi atau kain panjang. Ikatan pada tangan atau kaki ditujukan agar bagian tulang yang patah itu tidak bergerak-gerak. Untuk selanjutnya serahkan penanganan tulang agar dapat kembali ke posisi yang sebenarnya kepada dokter.



Bila tulang yang patah itu terdapat di organ punggung, leher atau tengkorak maka jangan melakukan pengangkatan terhadap korban.









10 Langkah Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP)



Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.

CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali. CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.

Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR.

Tahap untuk mendapatkan Resusitasi yang efektif adalah dengan memeriksa Airway, Breathing, Circulation (ABC)

Tahap-Tahap RJP :
1. Periksa Kesadaran Penderita
·   Menepuk bahu/ menggoyangkan badan penderita
·   Jika belum merespon, panggil dengan suara keras
·   Jika tidak merespon lakukan tahap ke-2
2. Call For Help
·   Berteriak minta tolong dengan orang sekitar
·    Aktifkan EMS (Emergency Medical Service) dengan menelpon 911 atau Panggilan petugas kesehatan terdekat
·  Saat menghubungi petugas kesehatan, informasikan tentang kejadian, jarak terdekat menuju kejadian, nama tempat kejadian, lantai, kamar, dengan lengkap
·  Jelaskan nama anda yang menghubungi, apa yang terjadi, jumlah korban, kondisi korban, dan pertolongan yang sudah diberikan.
·  Sementara menunggu petugas kesehatan datang lakukan tahap ke-3
3. Atur Posisi Korban
·   Posisi baring telentang (agar efektif dalam melakukan pemeriksaan napas dan nadi
·   Baringkan ditempat datar dan  keras
4. Ekstensikan Kepala Korban
·   Tehnik mengangkat dengan cara 1 tangan di dahi korban dan tangan lainnya di bawah dagu korban
5.  Periksa Mulut Korban
·   Kaji adanya benda asing/ material muntahan dimulut korban. Jika terlihat ambil benda asing tersebut. Pengambilan material cair dengan kain, pengambilan material padat dengan jari
·   JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK TINDAKAN INI SAJA, lakukan tahap 6
6.  Periksa Napas
·   Lihat dada penderita apakah  normal (normalnya turun naik)
·   Dengar suara napas dengan merasakan hembusan napas di pipi
·   Jika tidak ada tanda-tanda napas, lanjut ke tahap-7
7.    Beri 2x napas buatan
·  Pencet hidung korban, lingkari mulut korban dengan mulut anda secara ketat
·  Hembuskan napas pelan dan dalam  sampai melihat dada penderita naik
·  Batas waktu antara napas kedua 1,5 detik
8. Periksa nadi korban
·   Pada orang dewasa terletak di arteri karotis (leher)
·   Angkat dagu seperti tahap 4, tekan dan  rasakan nadi carotis, tahan 5-10 detik
·   Jika nadi ADA dan napas TIDAK ADA, beri napas buatan sebanyak 10-12x/menit
·   Jika nadi dan napas TIDAK ADA, mulai gunakan KOMPRESI DADA
9.  Kompresi Dada
·   Tekan teratur pada dinding dada. Diharapkan darah akan mengalir ke organ vital dan organ vital masih tetap berfungsi hingga EMS datang
·  Lokasi penekanan pada area, dua jari di atas proxesus xifoideus.
·  Penekanan dilakukan dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Dengan posisi satu tangan diatas tangan yang lain.
· Tekanan pada tulang dada dilakukan sedemikian rupa sehingga masuk 3-4 cm (pada orang dewasa).
·  Jaga lengan penolong agar tetap lurus, sehingga yang menekan adalah bahu (atau lebih tepat tubuh bagian atas) dan bukan tangan atau siku
·  Pastikan tekanan lurus ke bawah pada tulang dada karena jika tidak, tubuh dapat tergelincir dan tekanan untuk mendorong akan hilang
·  Gunakan berat badan saat kita berikan tekanan
·  Dorongan yang terlalu besar akan mematahkan tulang dada
·  Waktu untuk menekan dan waktu untuk melepas harus sama waktunya
·  Berikan kompresi 30x dengan kecepatan 80-100x/menit
·  Setiap 30 kali kompresi harus dikombinasikan dengan napas buatan
10.  Kordinasikan Antara Kompresi dengan napas buatan
·  Setiap akhir 30x kompresi diselingi dengan 1-1,5 detik napas buatan
·  Rangkaian 30 kali kompresi dan 2 kali napas buatan diulang selama 5 kali siklus baru lakukan evaluasi nadi(tahap ke-8)
·  Lanjutkan resusitasi hingga petugas kesehatan datang

Tanda-tanda keberhasilan RJP :
1.     Dada harus naik dan turun dengan setiap tiupan (ventilasi)
2.     Pupil bereaksi atau tampak berubah normal (pupil harus mengecil saat diberikan cahaya)
3.     Denyut jantung kembali terdengar Reflek pernapasan spontan
4.     Dapat terlihat Kulit penderita pucat berkurang atau kembali normal
5.     Penderita dapat menggerakkan tangan atau kakinya
6.     Penderita berusaha untuk menelan
7.     Penderita menggeliat atau memberontak

Langkah - Langkah CPR/RJP Atau Cara Melakukan CPR/RJP

Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali. CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.