Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir permasalahan dalam penulisan makalah, skripsi, karya ilmiah, penelitian, dan lain sebagainya.
- Macam-Macam Sistem Penomoran
Ada 2 macam tata cara penomoran dalam penulisan karya ilmiah ataupun penulisan skripsi :
- Sistem balok angka penuh
- Angka romawi untuk judul bab
- Angka latin untuk judul sub-bab, dan seterusnya
Contoh format sistem penomoran balok angka penuh :
BAB I {Judul Bab}
1.1 ……
1.2 ……
1.2.1 ……
1.2.2 ……
1.3 ……
1.4 ……
dst.
BAB II
2.1
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.3
dst.
- Sistem campuran angka dan huruf
Sistem penomoran dengan cara ini menggunakan campuran huruf dan angka dalam formatnya. Contoh format :
BAB I
- A.
1.
a.
1)
a)
B.
1.
2.
a.
1)
a)
b)dst.
Sistem penomoran mana yang akan dipakai, itu terserah penulis tersebut. Namun dalam penulisan karya ilmiah ataupun skripsi lebih baik menggunakan system penomoran dengan format decimal (angka penuh). Hal ini dimaksudkan agar setiap sub-bab dan sub-judul akan mudah dikoreksi.
Format Struktur Pengkodean
Pengkodean bab serta bagian-bagiannya dalam Penulisan Skripsi, Makalah serta Karya Ilmiah lainnya dilakukan dengan Format dan teknik sebagai berikut :
- Format Penulisan Angka Romawi Besar untuk bab secara berurutan, contoh : I, II, III, dst.
- Sistematika Penulisan Huruf Latin Besar untuk sub bab secara alphabetis, contoh : A, B, C, dst.
- Cara Penulisan Huruf Arab untuk paragraf secara berurutan, contoh : 1, 2, 3, dst.
- Penulisan Huruf Latin Kecil untuk sub paragraf secara Alphabetis, contoh: a, b, c, dst.
- Format Penulisan Huruf Arab dengan tanda kurung tutup untuk pasal secara berurutan, contoh : 1), 2), 3), dst.
- Penulisan Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung tutup untuk sub pasal secara berurutan, contoh : a), b), c), dst.
- Penulisan Huruf Arab dengan tanda kurung ( ) untuk ayat secara berurutan, contoh : (1), (2), dst.
- Penulisan Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung ( ) untuk sub ayat secara berurutan, contoh : (a), (b), (c), dst.
Penyusunan bagian bab dilakukan secara sederhana sehingga keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan.
Penomoran Halaman
- Bagian pendahuluan yang meliputi : halaman judul, nama penulis, kata pengantar, dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, iii, iv, dst)
- Bagian tubuh / pokok bagian dengan angka arab (1,2,3,4 dst) dan diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas
- Nomor halaman pertama dari tiap bab tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan.
Pada sumber lain, kami juga menemukan berbagai ketentuan-ketentuan dalam penomoran halaman, seperti halaman awal, halaman judul bab, halaman teks utama, dan lain sebagainya, adalah sebagai bertikut :
- Bagian awal karya ilmiah (halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran) diberi nomor halaman dengan menggunakan angka romawi kecil (I, ii, iii, iv, v, dst) dan ditempatkan ditengah bagian bawah. Halaman judul tidak diberi nomor, tetapi tetap dihitung.
- Mulai dari BAB I sampai dengan halamn terakhir pada daftar pustaka diberi nomor halaman dengan angka arab (1, 2, 3, 4 dst). Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali bab baru yang tidak diisi nomor halaman.
- Data yang mendukung penelitian disajikan dalam lampiran yang disajikan menurut kelompoknya tapi tanpa diberi nomor halaman, conto :
Lampiran 1. Pedoman wawancara
Lampiran 2. Peta Desa Sidorejo
Ihwal Teknik Penulisan Karya Ilmiah
- Penomoran
Dalam memberikan nomor, harus diperhatikan hal-hal berikut.
- Romawi kecil
Penomoran dengan angka romawi kecil dipakai untuk halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar/grafik, serta daftar singkatan dan lambing.
- Romawi besar
Angka romawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab (bab pendahuluan, bab teoretis, bab metode dan penelitian, bab analisis data, dan bab penutup).
- Penomoran dengan angka arab
Penomoran dengan angka arab (1, 2, 3, dst) dimulai dari bab 1 sampai dengan daftar pustaka (termasuk riwayat hidup dan lampiran).
- Letak penomoran
Setiap penomoran yang bertuliskan dengan huruf kapital, nomor halaman diletakkan atau berada ditengah-tengah, sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas kanan atas.
Sistem Penomoran
Sistem penomoran dengan angka arab menggunakan sistem digital. Angka terakhir dalam sistem digital tidak diberikan titik, misalnya : 1.1 Latar Belakang, 3.2.2 Peranan Bahasa Pembangunan. Akan tetapi, bila satu angka diberi tanda titik, misalnya 1. Pendahuluan 2. Landasan Teori dan lain-lain (dalam makalah). Apabila ada penomoran sistem digital antara angka arab dan huruf, harus dicantumkan titik, misalnya, 2.1.3.a. Fungsi Koperasi.